Jumat, 22 Februari 2013

kosmetik mahal tapi bahaya nya luar biasa



Majunya teknologi dan pintarnya pembuatan obat serta kosmetik kadang di manfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuat berbagai ramuan kosmetik berbahaya yang bisa membahayakan para prnggunanya, memang makin marak pemalsuan kosmetik dengan bahan berbahaya. jadi sebagai konsumen kita musti banyak berhati hati dengan produk kesayangan yang di gunakan sehari hari ini. supaya tidak berefek buruk pada kesehatan tubuh kita.

BERIKUT resiko dari Bahan Berbahaya / Bahan Dilarang yang di gunakan untuk kecantikan:Bahan Berbahaya HidrokinonTermasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar, bercak-bercak hitam.Termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian Merkuri (Hg) dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit, yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal serta merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada manusia.Bahan Pewarna BerbahayaBahan pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075) merupakan zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.Bahan Berbahaya Asam Retinoat / Tretinoin / Retinoic AcidBahan bisa menyebabkan kulit kering, rasa panas/terbakar, alergi berlebihan pada bagian tertentu, teratogenik (cacat pada janin).Anjuran / imbauan pemerin

  • Sehubungan dengan penemuan itu, masyarakat dihimbau agar tidak membeli dan mempergunakan produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya itu. Selain itu pihak produsen agar segera menarik dan memusnahkan produk dimaksud.

  • Kepada masyarakat dihimbau untuk membantu memberikan informasi bila menemukan produk tersebut dengan menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen BPOM RI di Jakarta, nomor telepon : 021 – 4263333 dan 021-32199000 atau email ulpk@pom.go.id atau website BPOM RI www.pom.go.id.

  

bahan kimia






Bahan kimia adalah bahan yang terbuat dari bahan buatan atau sintetis (non herbal). Yang digunakan untuk menambahi atau menyempurnakan suatu produk mentah menjadi produk jadi. Bahan kimia dibagi menjasi dua(2) jenis yaitu bahan kimia berbahaya dan bahan kimia tak berbahaya,tetapi umumnya bahan kimia berbahaya bagi tubuh. Penggunaanya juga harus sesuai dosiss atau takaran, bila tidak sesuai dosis akan menyebabkan bahan kimia yang tadinya tidak berbahaya akan menjadi berbahaya bahkan akan menyebabkan kerusakan, membekas pada bagian tubuh,cacat, dan juga bisa menyebabkan kematian. Tidak hanya itu saja, penyalah gunaan juga dapat menyebabkan ganguan pada tubuh

Bahan kimia berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang.

1.1 Penggunaan Bahan Kimia

Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu :

1.Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain-lain.  Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat.

2.Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.

3.Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta pendidikan.  Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.

Dalam lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang terpakai tiap harinya sehingga para pekerja terpapar bahaya dari bahan-bahan kimia itu. Bahaya itu terkadang meningkat dalam kondisi tertentu mengingat sifat bahan-bahan kimia itu, seperti mudah terbakar, beracun, dan sebagainya.  Dengan demikian, jelas bahwa bekerja dengan bahan-bahan kimia mengandung risiko bahaya, baik dalam proses, penyimpanan, transportasi, distribusi, dan penggunaannya. Akan tetapi, betapapun besarnya bahaya bahan-bahan kimia tersebut, penanganan yang benar akan dapat mengurangi atau menghilangkan risiko bahaya yang diakibatkannya.

1.2 Klasifikasi Umum

Klasifikasi atau penggolongan bahan kimia berbahaya diperlukan untuk memudahkan pengenalan serta cara penanganan dan transportasi.  Secara umum bahan kimia berbahya diklasifikasikan menjadi beberapa golongan diantaranya sebagai berikut :

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)

Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.

Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu.  Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain.  Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan  menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang.  Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat.

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)

Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.

Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan.  Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia).

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)

Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran.  Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan.

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)

Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya.

Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3).

5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)

Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya.

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)

Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)

Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram.

Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih golongan di atas karena memang mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.

KESIMPULAN

Bahan kimia digolongkan manjadi beberapa macam macam sesuai dengan berat jenis dan unsurnya. Bahan kimia umumnya merusak atau memberi efek negatif pada tubuh karena dapat merusak sel-sel jaringan pada tubuh, umumnya pada kulit dan organ bagian dalam. Karena bahan kimia sulit dinetralkan oleh tubuh khususnya hati yang menjadi penetral utama untuk menjaga kesetabilan sel-sel. Bahan kimia dapat bereaksi dengan tubuh bauk secara langsung maupun tidak langsung. Namun pada dasarnya segala jenis kontak dengan bahan kimia akan menimbulkan resiko yang beragam. Segala macam interaksi dengan bahan kimia dapat memberikan efek negative tyerhadap tubuh, jelas bahwa bekerja dengan bahan-bahan kimia mengandung risiko bahaya, baik dalam proses, penyimpanan, transportasi, distribusi, dan penggunaannya.


pewarna makanan


Pada dasarnya baik masyarakat desa maupun kota, pasti telah menggunakan zat aditif makanan dalam kehidupannya sehari-hari.Secara ilmiah, zat aditif makanan di definisikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Disini zat aditif makanan sudah termasuk : pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, antioksidan, pengemulsi, pengumpal, pemucat, pengental, dan anti gumpal.Istilah zat aditif sendiri mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia setelah merebak kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu, ikan dan daging yang terjadi pada beberapa bulan belakangan. Formalin sendiri digunakan sebagai zat pengawet agar produk olahan tersebut tidak lekas busuk/terjauh dari mikroorganisme. Penyalahgunaan formalin ini membuka kacamata masyarakat untuk bersifat proaktif dalam memilah-milah mana zat aditif yang dapat dikonsumsi dan mana yang berbahaya.Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu : (a) aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, (b) aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker pada hewan dan manusia.

makanan khas remaja



1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba



Alkohol


ALKOHOL
Apa di benak anda ketika mendengar kata tersebut ? saya rasa sih kebanyakan orang akan berpendapat bahwa alkohol adalah suatu senyawa yang dapat memabukkan. Bukan mabuk cinta pastinya.. hahaha :)
1332080743482415289
Alkohol, dalam ilmu kimia adalah nama yang umum untuk senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain. Alkohol sendiri ada bermacam macam, yang biasa kita jumpai di minuman keras adalah jenis ethyl alkohol atau biasa disebut dengan etanol/alkohol saja. Sedangkan yang disebut spritus adalah methyl alcohol atau sering disebut metanol. Metanol inilah yang dilarang dioplos ke minuman keras, karena dapat menyebabkan kebutaan.
Minuman Keras
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan RI no : 86/ Men.Kes/Per/IV/77 , yang dimaksud dengan minuman keras adalah semua jenis minuman beralkohol, tetapi bukan obat, yang meliputi : minuman keras golongan A, minuman keras golongan B, dan minuman keras golongan C.
Minuman Keras Golongan A, adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol sebesar 1% sampai dengan 5%. Contoh minumannya adalah Bir Bintang, Green sand, Anker Bir, San Miguel, dan lain lain.
Minuman Keras Golongan B, adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol sebesar 5% sampai dengan 20%. Contoh minuman golongan B antara lain Anggur Malaga, Anggur Kolesom cap 39, Anggur Ketan Hitam, Anggur Orang Tua, Shochu, Creme Cacao, dan jenis minuman anggur lainnya.
Minuman Keras Golongan C, adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 20% sampai dengan 55%. Contoh minumannya adalah Mansion of House, Scotch Brandy, Stevenson, Tanqueray, Vodca, Brandy, dan lainnya.
Bahaya bagi Kesehatan Tubuh
a. Pada Otak dan Sistem Syaraf Pusat
alkohol merupakan suatu senyawa yang mempunyai molekul sangat kecil dan larut air maupun lemak, sehingga mudah sekali masuk ke dalam aliran darah dan menembus sawar darah otak. Karena itu target utama alkohol adalah otak dan sistem syaraf pusat. Dosis rendah alkohol memberikan efek relaksasi dan menurunkan ketegangan, inhibisi, konsentrasi, dan memperlambat reflek. Pada dosis sedang menyebabkan bicara lambat, drowsy, dan penurunan emosi. Pada dosis tinggi menyebabkan mual, muntah, gangguan pernapasan, penurunan kesadaran, koma bahkan kematian. Bahkan sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa seseorang yang meneguk minuman keras lebih dari 100 gelas per bulannya lebih memiliki potensi kehancuran otak.
b.  Pada sistem Kardiovaskular
memang alkohol mempunyai beberapa efek yang menguntungkan, namun jika itu dikonsumsi dalam jumlah kecil. Sedang dalam jumlah besar dapat berdampak signifikan terhadap sistem kardiovaskular kita. Alkohol dapat menyebabkan pembengkakan jantung yang dapat menggiring ke arah kejadian gagal jantung kongestif. Penelitian yang terkini menyatakan bahwa ada hubungan positif antara konsumsi alkohol dengan kejadian kardiomyopati ( kelainan otot jantung ). Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan resiko kejadian stroke karena dapat menyebabkan penggumpalan darah.
c. Pada Sistem Pencernaan dan Hati
Rongga mulut dan kerongkongan yang terpapar alkohol terus menerus akan mengalami kerusakan ringan hingga berat. Pengkonsumsian alkohol secara kronik akan merusak kelenjar ludah sehingga akan mengurangi produksi air liur, menyebabkan peradangan pada lidah dan mulut, meningkatkan kejadian radang gusi dan gigi keropos, dan gangguan pergerakan kerongkongan. Konsumsi alkohol yang berlebihan dan terus menerus bahkan bisa menyebabkan kanker mulut, kanker kerongkongan, perdarahan saluran cerna, dan gastritis ( radang lambung ).
Prof. Dr. Agus Bagiada, Guru Besar Fakultas Kedokteran Univ. Udayana memaparkan bahwa alkohol akan dimetabolisme di dalam hati dan di pecah menjadi produk-produk sampingan yang berbahaya seperti asetaldehid dan radikal bebas. Asetaldehid sangat beracun bagi hati dan dapat merusak hari secara perlahan hingga ke tahap sirosis ( pembentukan jaringat parut pada hati ). Sedangkan radikal bebas dapat merusak DNA, protein, dan membran sel.
d. Pada seksualitas
Menurut paparan Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, Ahli andrologi dan seksologi, penggunaan alkohol dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan fungsi seksual, baik pada pria maupun wanita. Masalah seksual pada pria alkoholik disebabkan karena penurunan produksi hormon testosteron sehingga terjadi peningkatan relatif maupun absolut hormon estrogen, akibatnya terjadi penekanan / penurunan dorongan seksual karena berkurangnya testosteron bebas yang aktif. Di samping lain, wanita alkoholik mengalami kesulitan rangsangan dan hambatan orgasme. Selain itu, pada wanita alkoholik, akan terjadi proses penuaan dini dan menopause dini.
Selain dua bahaya tadi, masih banyak bahaya alkohol yang akan terjadi jika dikonsumsi secara berlebihan atau dengan durasi yang lama.

daripada mabuk alkohol, mending juga dimabuk cinta, ya nggak… ? hehehe :)
semoga bermanfaat..

Senin, 18 Februari 2013

Minuman beralkohol



Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, hampir semua ahli riset percaya bahwa alkohol dalam jumlah yang “sedang” tidak akan merusak tubuh sama sekali.  Tetapi sekarang, para ahli fisiologi tubuh telah diyakinkan bahwa alkohol yang diminum dalam “jumlah sedang” oleh social-drinkers pun akan mengakibatkan kerusakan permanen pada kedua organ utama tubuh yaitu otak dan jantung.
Alkohol (etanol) yang terdapat dalam setiap minuman keras akan langsung diserap oleh tubuh setelah diteguk.  Bahkan karena memang tidak perlu dicerna terlebih dahulu, maka alkohol itu telah mulai diserap sekalipun sewaktu masih berada di mulut.  Oleh karena sangat singkat alkohol ini segera beredar di seluruh tubuh, terutama di bagian tubuh yang memiliki sangat banyak pembuluh darah. Contohnya, otak.

Oleh sebab itulah, semua reaksi dalam tubuh dan perilaku yang dikendalikan oleh otak sangat dipengaruhi oleh alkohol.  Para ahli telah membuat rumusan antara jumlah alkohol yang diminum dengan ukuran bagian otak yang terserang.  Sebagai contoh, jika seseorang yang memiliki berat tubuh sebesar 70 kg dengan perut kosong meminum 720 cc bir (2 botol), atau 45 cc whiskey (1–2 seloki), maka alkohol dalam darahnya akan mencapai jumlah 50 mg/dl atau dengan konsentrasi 0,05%.  Pada tingkat ini bagian otak yang terpengaruh adalah lapisan luarnya (korteks) yang merupakan pusat pengendalian rasa cemas, sehingga ia akan kelihatan gembira dan tenang.

Dengan meminum sekitar 6 botol bir, atau sekitar 135 cc whiskey, ia akan memiliki keberanian sosial karena tidak lagi malu-malu, menunjukkan ketidakstabilan dalam berdiri maupun berjalan, dan lamban bereaksi, oleh karena pusat pengendalian otot yaitu otak bagian belakang telah dipengaruhi. Pada tingkat ini jumlah alkohol dalam tubuh adalah sekitar 150–300 mg/dl atau dengan konsentrasi sekitar 0,1% dan ia akan mabuk.

Setelah menenggak minuman keras dalam jumlah yang sama, konsentrasi alkohol pada darah wanita lebih tinggi daripada pada pria.  Hal ini disebabkan karena dengan berat yang sama, tubuh wanita mengandung lebih sedikit cairan karena mengandung lebih banyak lemak tubuh.

Jika si peminum minum terus sampai jumlah alkohol dalam darah mencapai di atas 400 mg/dl atau dengan konsentrasi 0,2% (di atas 0,5 liter whiskey) maka bagian yang lebih dalam dari otaknya akan terserang, sehingga ia akan mengantuk sekali.  Jika konsentrasinya melewati 0,5% maka pusat pengendali pernapasan pada bagian terdalam dari otaknya akan dilumpuhkan, sehingga akan sulit baginya untuk bernapas. Lalu suhu tubuh pun akan menurun drastis, dan kemudian si peminum ini akan lambat laun meninggal dengan tenang.

Tubuh memiliki kemampuan untuk membersihkan racun yang masuk ke dalamnya.  Termasuk di antaranya adalah alkohol.  Tubuh membersihkan alkohol dari darah dengan kecepatan yang tetap, yakni tidak bisa diperlambat maupun dipercepat.  Dibutuhkan waktu sekitar 90 menit untuk membersihkan tubuh dari 30 cc whiskey atau 1 botol (360 ml) bir.
Melihat hal ini boleh jadi Anda akan bertanya” jadi, jikalau memang tubuh dapat membuang alkohol yang kita minum, kenapa kita perlu khawatir:” Walaupun toh akhirnya akan ditarik dari peredaran darah, sewaktu masih dalam darah, alkohol akan mengakibatkan beberapa hal yang merugikan.

Prof. Dr. Melvin H. Knisely, Prof. Dr. Herbert A. Moskow dan Prof. Dr. Raymond C. Penington dari Medical University of South Carolina (AS) adalah para pakar tentang darah, yang keahliannya diakui oleh dunia.  Penelitian mereka menunjukkan bahwa alkohol akan memperkental darah manusia, bahkan sampai membentuk gumpalan-gumpalan kecil.  Gumpalan kecil ini dapat menyumbat pembuluh-pembuluh darah kecil (kapiler) yang menjadi pusat perpindahan oksigen dari darah ke sel-sel dalam tubuh.  Dengan demikian, sel-sel ini akan mati karena kekurangan oksigen.  Ini terjadi setiap kali seseorang meminum minuman keras.

Semakin banyak alkohol yang masuk dalam darah, semakin meningkat jumlah gumpalan-gumpalan tersebut sehingga semakin banyak pembuluh kapiler yang tersumbat bahkan pecah sampai menimbulkan pendarahan kecil.  Hal ini terjadi di berbagai organ tubuh terutama otak.  Berbagai jaringan tubuh manusia mampu menggantikan sel-sel yang telah mati.  Tetapi, tidak demikian halnya dengan otak.  Sel otak yang telah mati tidak akan pernah digantikan oleh sel-sel yang baru.  Selama alkohol tetap berada dalam darah maka ini akan melemahkan ingatan.  Demikian dilaporkan oleh Dr. Ben Morgan Jones dari University of Oklahama (AS) atas hasil penelitiannya.

Alkohol dapat mengurangi kesanggupan jantung untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh, serta meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh sehingga membuka peluang untuk penyakit reumatik.  Zat ini juga dapat mengakibatkan lemah syahwat dan kemandulan pada pria dan wanita.  Peminum alkohol memiliki risiko 8 kali lipat untuk menderita sirosis (pengerasan lever) daripada yang bukan peminum.

Alkohol akan menutupi perasaan letih sehingga membuat yang meminumnya bekerja melewati batas kemampuannya.  Dengan demikian, ia telah meminjam tenaga yang seharusnya digunakan keesokan harinya. Ada yang berusaha menanggulangi penyakit susah tidur dengan meminum alkohol.  Pada awalnya, kelihatannya memang alkohol tersebut dapat menolong melelapkan tidur, tetapi selanjutnya, alkohol ini akan mengganggu tidur.  Ini berarti bahwa produktivitas untuk keesokan harinya akan benar-benar berkurang.

Dengan demikian, tanpa bermaksud untuk menghakimi, memang tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk diteguk tanpa menimbulkan kerusakan dalam tubuh.  Ini berarti, para social-drinker pun yaitu peminum ringan dan sedang tidak luput dari hal-hal di atas.  Sebab, memang tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk diteguk.  Meminum atau tidak meminum alkohol adalah pilihan pribadi masing-masing kita.

Minuman berenergi berpotensi mengandung kafein dan alkohol yang tidak terkontrol jumlahnya




Menurut pernyataan dari American Academy of Pediatrics, beberapa minuman berenergi yang populer saat ini mengandung kafein yang tinggi dan tidak diatur jumlahnya, serta stimulan lainnya yang dapat meningkatkan efek kafein. Banyaknya minuman berenergi yang beredar di pasaran membawa potensi adanya penyalahgunaan zat-zat yang terlibat seperti kafein dan alkohol. Oleh sebab itu, anda terutama para orang tua disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter mengenai minuman berenergi apa yang aman untuk dikonsumsi anak anda.
Banyaknya produk minuman berenergi yang ada dipasaran memang cukup memusingkan, dan beberapa diantaranya mungkin mengandung alkohol atau kafein. Lainnya mungkin hanya mengandung kafein, namun jumlahnya sangat banyak. Beberapa jenis minuman berenergi juga mengandung zat aditif seperti guarana, ginseng, taurina (turunan asam amino) yang efeknya belum sepenuhnya diketahui.
Ada 23 penelitian sebelumnya mengenai minuman berenergi dan dikonsumsi oleh para remaja. Para peneliti di salah satu penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tidak pernah ada alasan yang baik bagi anak-anak dan remaja untuk mengonsumsi minuman berenergi. Secara umum, minuman yang mengandung kafein termasuk soda harus dihindari, ujar para peneliti.